the purple

the purple

Rabu, 08 Januari 2014

Ibu, umurku 22 tahun

Ibu
Umurku sudah 22 tahun
Tak ada yang bisa menjelaskan kepadaku arti kehilangan ibu
Tak juga ada yang bisa mengajarkan kepadaku tentang memiliki
Dan akhirnya aku paham akan arti kehilangan dan memiliki
Ibu
Umurku 22 tahun
Tak ada yang bisa menuntunku keluar dari rasa-rasa yang menyesakkan ini ibu
Rasa yang meretakkan jiwaku bahkan memecahkan guci hatiku
Perasaan apa ini ibu?
Kenapa perasaan ini mengisi di dalam labirin-labirin di hatiku lalu pecah dan menjadi serpihan-serpihan hati yang ketika di tempel dan disatukan lagi bahkan bekas pecahannya masih akan tetap terlihat

Ibu
Umurku 22 tahun
Ketikan cinta, rindu, kasih, sayang, airmata dan tawa menempati masing-masing ruang di dalam hatiku
Kenapa perasaan-perasaan ini begitu egois ingin menguasai diriku seutuhnya ibu?
Tak bisakah mereka saling mengalahkan keegoisan mereka ini ibu?
Ibu
Umurku 22 tahun
Tetapi aku belum bisa memiliki hati seluas samudera, hati yang tulus dan ikhlas sepertimu ibu
Ibu, maafkan aku belum bisa menjadi seperti yang kau inginkan
Ibu
Umurku 22 tahun
Entah berapa lama aku diberi kesempatan hidup olehNya ketika saat Dia tidak memberikanku kesempatan padamu untuk menemani hidupku lebih lama
Ibu
Umurku 22 tahun
Ketika ku sadari menatap masa depan ternyata sepertinya begitu suram
Aku merangkak ketika orang lain berjalan
Aku berjalan ketika orang lain berlari
Tetapi aku harus selalu sadar ketika aku merasa masalah yang menimpaku belum seberapa besar di bandingkan Tuhan yang Maha Besar
Ibu
Sepertinya ada sungai kecil dan hangat telah mengalir dan membasahi pipiku
Kau tau ibu?
Inilah saksi dan teman hidupku
Sepertinya hanya sungai kecil ini yang selalu menemaniku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar